Minggu, 16 Desember 2012

TNI REKRUT SARJANA JADI PERWIRA TNI


Jihad-Defence-Indonesia - Bandung : TENTARA Nasional Indonesia sangat menghargai, mengapresiasi dan mewadahi cita-cita generasi muda dalam mendarmabhaktikan diri pada bangsa dan negara melalui prajurit TNI.

Demikian amanat tertulis Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI, Marsekal Muda TNI Bambang Wahyudi, selaku Ketua Panitia Pusat Penerimaan Perwira Prajurit Karier (Pa PK) TNI tahun 2012, yang dibacakan oleh Paban I Ren/Spers TNI Kolonel Inf. Herman Waluyo ketika memberikan pembekalan kepada 200 calon Perwira TNI, Rabu (12/12), di Pusat Pendidikan (Pusdik) Secapa AD, Lembang, Bandung, Jawa Barat.

“Penerimaan perwira TNI lulusan perguruan tinggi (PaPK) diarahkan untuk mengisi jabatan yang membutuhkan kualifikasi sesuai dengan jurusan atau program studinya. Sebagai contoh kedokteran, teknik, hukum, psikologi, akuntansi, agama dan lain-lain yang tidak didapatkan dari sumber perwira lulusan Akademi TNI maupun dari Sekolah Calon Perwira (Secapa) yang bersumber dari Bintara,” kata Aspers Panglima TNI melalui siaran pers Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl Minulyo Suprapto yang diterima Jurnal Nasional.

TNI dalam setiap penerimaan prajurit akan selalu memperhatikan aspek kualitas dan kuantitias. Aspek kualitas, prajurit TNI harus mampu melaksanakan tugasnya secara profesional yang didukung dengan mental kepribadian, kesehatan dan kesamaptaan jasmani yang proporsional.

Oleh karena itu, dalam proses rekrutmen prajurit selalu dilaksanakan seleksi yang ketat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk mendapatkan seorang calon prajurit yang berkualitas.

Aspek kuantitas, menurut Aspers Panglima TNI, penerimaan prajurit dapat mengisi pengawakan organisasi TNI baik secara jumlah maupun kualifikasi personel sesuai dengan perencanaan kebutuhan personel.

Menurutnya, animo generasi muda yang bercita-cita menjadi prajurit TNI sangat besar. Hal ini dapat terlihat dari jumlah pendaftar dari seluruh Indonesia yang telah diverifikasi mencapai 1.459 orang terdiri dari 1.349 pria dan 110 perempuan.

Setelah mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan pengujian tingkat daerah serta melalui rapat koordinasi antara Spers TNI dan Spers Angkatan, diputuskan bahwa yang dipanggil untuk mengikuti seleksi tingkat pusat sebanyak 200 orang. Pada penerimaan tahun 2012, TNI membutuhkan 128 orang untuk dididik menjadi Perwira Prajurit Karier TNI dengan rincian TNI AD sebanyak 48 orang (42 pria dan 6 perempuan), TNI AL 40 orang (35 pria dan 5 perempuan) serta TNI AU 40 orang (32 pria dan 8 perempuan).

Dia menegaskan proses penerimaan prajurit TNI, diantaranya seleksi untuk menjadi prajurit TNI mulai dari tingkat daerah sampai dengan tingkat pusat tidak dipungut biaya apapun. Sponsorship atau surat rekomendasi pejabat atau bentuk lain yang bersifat nepotisme tidaklah berlaku dalam kegiatan penerimaan prajurit TNI. Sebab kelulusan hanya didasarkan kepada hasil pemeriksaan/pengujian sesuai standar yang berlaku dan alokasi kebutuhan jurusan program studi tiap-tiap angkatan.

Bambang mengharapkan kepada seluruh calon agar menaati dan melaksanakan kegiatan seleksi dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk dari tim pemeriksa/penguji, Setpanpus serta pengasuh sehingga kegiatan seleksi dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Bangun komunikasi dan interaksi sosial dengan baik sesama calon yang datang dari beragam latar belakang suku, agama, budaya, pendidikan maupun status sosial sehingga menimbulkan semangat rasa kebersamaan dan persaingan secara sehat,” katanya.

Dia juga mengingat jangan melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri seperti berkelahi, mencuri dan hal-hal lainnya yang berakibat fatal dan akhirnya dipulangkan secara langsung oleh panitia pusat tanpa menunggu proses seleksi selesai.
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar