Minggu, 02 Desember 2012

PUSHAMI: Hendardi Jalankan 'Operasi Intelijen Asing' untuk Hancurkan NKRI


Cefd4ad18ebabec2f9788f9428e2018d
Hendardi
Jihad-Defence-Indonesia - Pengakuan Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi di media online Rabu (21/11) telah mendapatkan dana dari luar negeri menjadi bukti bahwa dirinya telah menjalankan 'operasi intelijen asing' untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Dengan menyatakan menerima dana Asia Foundation yang berasal dari Zionis Israel, Setara Institute berarti telah menjalankan 'operasi intelijen asing' dengan 'modus' mengangkat isu intoleransi," kata Direktur Pencegahan Penistaan Agama dan Anti Diskriminasi, Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI) KL. Pambudi SH kepada itoday, Sabtu (1/12). 

Menurut Pambudi, dalam menjalankan 'operasi intelijen asing ' itu, Hendardi membela aliran sesat Ahmadiyah secara membabi buta, tanpa melihat norma-norma hukum yang berlaku di NKRI. 

Kata Pambudi, 'operasi intelijen asing' yang dijalankan Hendardi dan Setara Institute dengan dana Zionis Israel mengangkat isu intoleransi. "Isu itu Hanya menciptakan konflik horizontal di masyarakat yang akan menimbulkan instabilitas politik di NKRI serta merugikan dan menyudutkan umat Islam," paparnya. 

Menurut Pambudi, PUSHAMI mendesak kepada Polri, TNI, PPATK berkoordinasi untuk mengusut aliran dana asing yang telah diterima oleh berbagai LSM terutama Setara Institute tersebut dan membekukannya demi menjaga kedaulatan dan kedamaian NKRI. 

Melalui PUSHAMI, mendesak kepada pemerintah untuk segera membubarkan Setara Institute dan LSM-LSM yang menerima dana asing untuk melakukan operasi intelijen baik dengan modus isu intoleransi agama, isu Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Karena mereka semua hanya merusak dan menjual anak bangsa yang mayoritas umat Islam.

Selain itu, ia juga mengatakan, keberpihakan Setara Institute melalui Hendardi terhadap dana asing baik berupa hibah, maupun pinjaman asing untuk melakukan 'operasi intelijen asing', merupakan sikap yang anti terhadap kedaulatan dan kemandirian bangsa. "Pernyataan tersebut justru merupakan pernyataan 'broker' yang mengharap keuntungan dengan mengais-ngais recehan dari pihak asing dengan menggadaikan kedaulatan bangsa," paparnya. 
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar